Pemerintah Amerika Serikat selalu melakukan pengumpulan, meng-urutkan, dan membuat laporan dari jumlah data yang besar. Pada tahun 1890, Departemen Sensus Penduduk Amerika menganjurkan majikan karyawan, Herman Hollerith, untuk membuat system peralatan proses informasi secara otomatis. Sebagai hasilnya, mesin kartu ( Punch Card ) digunakan untuk sensus pada tahun 1890 dan 1900. Pada tahun 1911, perusahaan Hollerith bergabung dengan perusahaan lain, dan juga didukung oleh Departemen Sensus Penduduk untuk membuat sebuah perusahaan baru yang kita kenal dengan nama International Business Machines ( Anderson, 1988 ), sekarang dengan nama IBM.
ada awal tahun 1960 –an, muncul keinginan untuk memindahkan tugas piranti keras dari tugas – tugas programmer. Istilah “database” muncul untuk menangkap pengertian bahwa informasi disimpan di dalam komputer dapat berupa konsepsual, terstruktur, dan dapat dimanipulasi secara mandiri tanpa interfensi piranti keras. Pada saat itu, kebanyakan pembuatan aplikasi database dibuat untuk keperluan lingkungan militer dan mata – mata ( intelligence ), tetapi konsep tersebut dengan cepat diadopsi pada pada pengguna komersial ( System Development Corporation, 1964; Fry dan Sibley, 1974 ).
Konsep dasar database adalah kumpulan dari catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah database memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur database: ini dikenal sebagai database model atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah yaitu mewakili semua informasi dalam bentuk tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili dengan menggunakan nilai yang sama antar tabel.
Struktur database
- Model Database Hirarki (Hierarchical Database Model)
- Model Database Jaringan (Network Database Model)
- Model Database Relasi (Relational Database Model)
Keunggulan DBMS :
- Mengurangi pengulangan data.
- Mencapai independensi data.
Spesifikasi data disimpan dalam tiap program aplikasi. Perubahan dapat dibuat pada struktur data tanpa mempengaruhi program yang mengakses data
- Mengintegrasikan data dari beberapa file.
Saat file dibentuk sehingga menyediakan kaitan logis, organisasi fisik tidak lagi menjadi kendala.
- Mengambil data dan informasi secara cepat.
Hubungan logis query language memungkinkan pemakai mengambil data dalam hitungan detik atau menit.
- Meningkatkan keamanan.
Baik DBMS mainframe maupun komputer mikro dapat menyertakan beberapa lapis keamanan seperti kata sandi, direktori pemakai, dan bahasa sandi.
- Kelemahan DBMS
- Memperoleh perangkat lunak yang mahal.
- Memperoleh konfigurasi perangkat keras yang besar.
- Memperkerjakan dan mempertahankan staf DBA.
- Peranan database dan DBMS dalam memecahkan masalah
Dalam bidang psikologi, khususnya pada bidang Psikologi Industri dan Organisasi penggunaan database sangatlah dibutuhkan agar dapat memudahkan pihak HRD untuk melihat atau mengecek data-data yang diperlukan dari seorang pegawai atau calon pegawai diantara banyaknya pegawai yang ada. Dapat juga membantu para psikolog yang menangani banyak klien untuk menjaga kerahasiaan klien sebagaimana yang telah dijelaskan dalam kode etik psikologi untuk menjaga kerahasiaan klien. Seperti yang telah dijelaskan mengenai kelebihan dlam pemakaian sistem DBMS adalah keamanan data terjamin, mengurangi kerangkapan data.
Bertalya, dkk. (2007). Sistem Basis Data. Depok : Universitas Gunadarma.
Conolly, Thomas and Carolyn B.(2002). Database Systems. New York.Harlow.
Sutanta, E., (1996). Sistim Database, Konsep dan Peranannya dalam Sistim Informasi Managemen. Andi Offset. Yogyakarta.
Santoso, S & Susanto, B. (2000) . Aplikasi Access dalam Pengolaan Data Personalia. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.
Sutabri, T., (2003) . Sistim Informasi Managemen. Penerbit ANDI Yogyakarta.